Sabtu, 07 Desember 2013

Senyum (bukan menangis)

Pernahkah kamu tersenyum, sedangkan hatimu menangis ?

Manusia diciptakan dalam kesempurnaannya masing-masing
Ada yang sempurna dengan hidung pesek, kulit putih, dan rambut lurus
Ada pula yang sempurna dengan variasi yang lain
Ya, manusia itu sempurna !
Dan kesempurnaan itu tidak akan hilang bersama tangan yang diamputasi, atau jantung yang dicangkok, atau kecacatan lainnya
Manusia, selalu memiliki caranya untuk menjadi sempurna

Pastinya akan datang masa, dimana manusia merasa sulit
Merasa dadanya sempit dan sulit untuk bernafas
Karena menghadapi berbagai permasalahan yang menghadang
Pasti akan datang masa di mana manusia merasa seisi dunia melawan dirinya
Di mana keberuntungan menjauhinya
Dan dia bagaikan seorang diri
Tanpa teman, tanpa sahabat, tanpa keluarga, tanpa… Tuhan

Saat kesulitan-kesulitan itu menghadang, kesempurnaan manusia dicoba
Kesempurnaan manusia dipaksa untuk menyadari sesuatu
Bahwa dia tidak sempurna
Ya, manusia tidak sempurna !
Kalau dia sempurna, maka apalah arti Tuhan sebagai pengatur alam semesta?
Apalah arti langit sebagai peneduh jiwa ?
Manusia, memang tidak sempurna !

“Saat kamu,”
Kata seorang lelaki kepada anaknya di suatu hari yang sulit..
“Saat kamu menyadari ketidaksempurnaanmu itu, apakah yang akan kamu lakukan anakku?”

Si anak terdiam sesaat..
Mungkin mencoba berpikir, atau lebih jauh, mencoba membayangkan dalam imajinasi yang rapuh
Hingga akhirnya mulutnya terbuka penuh makna
“Entahlah ayah, mungkin aku akan menangis ? Karena menghadapi kesulitan dalam kesendirian, adalah hal yang tidak mudah dilakukan. Selama ini selalu ada Ayah yang menemaniku dalam setiap kesulitan.”
Ungkap anak itu, polos.

Si ayah tersenyum tipis, sangat tipis
Sehingga mungkin si anak tidak melihat senyum itu
“Dalam setiap kesulitan, kesendirian, dan kemalangan, menangis adalah hal paling nyaman yang dapat kita lakukan. Sesekali menangislah, jika itu memang membuatmu lebih baik.”
Si Ayah memberikan nasehat.

“Tapi ingat!” Sambung si ayah.
“Jangan biasakan dirimu untuk menangisi setiap ketidakberdayaanmu, sebaliknya, sunggingkanlah senyum manismu, buat dirimu bahagia tanpa alasan, sesungguhnya setiap kali kamu tersenyum akan datang kekuatan baru untukmu, kekuatan yang dapat membawamu keluar dari kesulitan, kekuatan yang kelak tidak hanya untuk dirimu, tapi juga untuk orang disekitarmu, Karena kamu, bagaimanapun juga, adalah calon pemimpin!”

Menangis itu nikmat
Menangis itu melegakan
Tapi jangan lupa, tetaplah tersenyum dalam setiap kesulitanmu
Karena senyum, akan menjadi kekuatan untukmu
 :')



Tidak ada komentar :

Posting Komentar