Selasa, 05 November 2013

Surat cinta pengecut (1)

Untukmu yang beberapa kali kutemui.

Apa kabar, kamu ?
kamu sosok berkharisma yang merenggut perhatianku
 
 Kamu, yang tak pernah terlewati dari sorotan mataku.

Apakah kamu mengenalku ? berkali-kali kita bertemu. Aku melihatmu, tapi kamu tak melihatku. Aku merasakan perasaan aneh di otakku, entahlah mungkin aku mengagumimu, atau bahkan menggilai gerak-gerikmu. Aku sering kali menjerit dalam hati.

Sungguh, aku memikirkanmu. Dan berharap bisa menyalami tanganmu seperti orang-orang beruntung yang bisa menyentuh jemarimu. Aku ingin melihat wajahmu seperti orang-orang bernasip baik yang bisa menatap dalam-dalam wajahmu. Aku ingin banyak hal tentangmu, tapi tak mungkin.
Aku terdiam dan tak melanjutkan obsesiku. Aku tak minta banyak hal, aku hanya ingin merasakan kehadiranmu dalam duniaku. Iya, dunia suramku.

Pria dengan tatapan sendu.

Kali ini, aku tak peduli, kau mau menganggapku wanita bodoh dengan banyak obsesi atau gadis setengah gila yang mengharapkan banyak hal. Aku hanya mengagumimu, bukan ingin merusak hari-harimu. Aku hanya sebagian kecil dari mereka yang membutuhkan kamu dalam barisan hari-hariku. Kamu bukan udara, oksigen, atau air. Tapi sehari tanpa melihatmu, rasanya ada yang kurang. Aku ingin bersinggungan dengan tatapan matamu yang lembut.

Untukmu, pria pemilik senyum melankolik.

Sudahlah, kini kau sudah paham tentang perasaanku, atau masih tak paham ?atau masih bingung ? atau masih bergeleng-geleng kepala ?
Percayalah.. aku pun sama denganmu, kebingungan dan pusing tujuh keliling. Aku juga tak mengerti perasaanku. Aku hanya tahu rasa ini bertumbuh lebih cepat daripada yang kuduga. Tiba-tiba aku melihatmu, lalu kamu ada di kepalaku, lalu senyummu terus memenuhi kekosongan hatiku.

Apa yang harus ku lakukan ?
Haruskah aku mnyeret bayangmu hingga benar-benar keluar dari otakku ?
Aku tak bisa, dan tak akan pernah kucoba.

Apakah aku bisa bertemu denganmu ?
Apakah aku bisa merasakan sinar matamu ?
Apakah aku masih pantas mengagumimu ?

Sudahlah, jalani hidupmu dan aku akan diam-diam mendo'akanmu.

Dari pengagummu yang sangat pengecut.
Yang juga tak mengerti
perasaannya sendiri


Tidak ada komentar :

Posting Komentar