Pagi ini, mendung kembali datang. Aku dan keseharianku sudah semakin terbiasa dengan ketidakbiasaan cuaca ini. Kadang aku harus menerjang hujan dengan mantolku yang sudah compang-camping, kadang aku harus berpeluh keringat menghadapi panasnya sinar matahari yang menyengat tubuhku.
Hari ini sama seperti hari-hari biasa. Tidak ada yang spesial. Kecuali fakta bahwa kamu sedang berulang tahun hari ini. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku berusaha… menjadikan hari ini sebagai hari yang biasa. Tapi, aku tetap tak mampu. Jika semesta mengijinkan, biarlah aku menuliskan puisi murahan ini.
Selamat Ulang Tahun, Kamu…
Selamat ulang tahun, kamu…
Di hari yang muram ini
Di hari yang muram ini
Hari di mana mendung sudah menyambut di pagi hari
Hari yang penuh dengan awan mendung
Hari yang penuh dengan awan mendung
Selamat ulang tahun, kamu…
Di hari yang aku yakin kamu banyak tersenyum
Di mana ucapan penuh kasih dari teman-temanmu menyambutmu
Banyak yang memujimu, mendoakanmu, dan berharap yang terbaik untukmu
Kamu pantas mendapatkan itu semua
Di hari yang aku yakin kamu banyak tersenyum
Di mana ucapan penuh kasih dari teman-temanmu menyambutmu
Banyak yang memujimu, mendoakanmu, dan berharap yang terbaik untukmu
Kamu pantas mendapatkan itu semua
Selamat ulang tahun, kamu…
Di hari yang akan selalu kamu kenang
Di hari yang akan selalu kamu kenang
Usia baru, perjuangan baru,
dan..
dan..
lembaran cinta tertentu
Aku kenal kamu, aku tahu kamu, dan
aku mengertimu,
melihat wajahmu, aku tahu apa yang kamu rasakan
melihat wajahmu, aku tahu apa yang kamu rasakan
Kamu bahagia
dan bukankah itu sudah lebih dari
cukup untukku ?
Kebahagiaanmu, senyummu, pancaranmu
dengan atau tanpa aku
adalah kebahagiaan pula untukku
Kebahagiaanmu, senyummu, pancaranmu
dengan atau tanpa aku
adalah kebahagiaan pula untukku
Itulah yang kukatakan padamu dulu,
sekarang, aku tahu betapa sulitnya kata-kataku itu
tapi aku berhasil melakukannya
Ya, aku bahagia melihatmu bahagia
sekarang, aku tahu betapa sulitnya kata-kataku itu
tapi aku berhasil melakukannya
Ya, aku bahagia melihatmu bahagia
Selamat ulang tahun, kamu…
tetaplah bahagia, dan kejarlah cita-citamu
ukir senyummu saat berada di puncak dunia
tetaplah bahagia, dan kejarlah cita-citamu
ukir senyummu saat berada di puncak dunia
Selamat ulang tahun ke 21 tahun
\m/
Haha, iya aku tahu puisinya tidak puitis sama
sekali. Toh, aku memang bukan orang yang terlalu puitis, aku hanya dramatis.
Tapi, semoga kamu membacanya dengan sesekali menyunggingkan senyum.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar