Minggu, 24 November 2013

Curhat dan semacamnya



Ya Allah..
Hari ini aku sadar, betapa lemahnya diriku, dan betapa hebatnya diriMu
Aku bukannya tidak tahu dulu-dulunya, hanya saja, sekarang ini semua terasa lebih  nyata
Dulu aku merasa lebih kuat, hebat, dan bertenaga. Namun sekarang semuanya terkesan sirna dan hampa
Ya Allah, aku lemah

Ya Allah..
Kamu adalah yang maha memiliki
Kamu memiliki langit, bumi, laut, bahkan sampai tiap tetes darah manusia
Sedangkan aku ?
Memiliki hati yang sabar saja sudah susah untuk menahannya
Aku ingin terus memelihara hati yang sabar itu, namun semakin sabar kurasa, semakin sakit kurasa pula
Aku memang tidak sekuat diriMu, yang maha sabar dan maha memaafkan
Memaafkan ? 
Ya, aku kadang bisa, namun aku tak tahu seberapa tulus aku dalam kata maaf itu, mwhehe

Ya Allah..
Engkau maha memiliki, bahkan hati yang dapat berubah-ubah pun tidak akan bergeming tanpa ijin dariMu
Karena itulah, Engkau pasti tahu, sebesar apa sebenarnya rasa cintaku
Apakah aku tulus ?
Apakah aku benar-benar cinta, atau hanya emosi sesaat yang terus kupelihara saja ?
Karena Engkau pasti tahu, aku bukan orang yang mudah melepaskan
Saat sesuatu sudah kudapatkan, akan kusyukuri itu 
Makanya, banyak barang-barang dirumahku yang menurut orang sudah seharusnya dibuang, namun tidak dibuang
Karena aku terlalu mencintai barang-barang itu

Ya Allah..
Engkau pasti lebih mengenal ibuku daripada aku
Engkau pasti juga tahu, betapa rapuhnya beliau, betapa kecilnya hati beliau
Ya, hati beliau kecil, dan beliau mudah menangis, menangis di hadapanMu Ya Allah..
Dan Engkau pasti tahu,  bahwa ternyata aku benar-benar anak dari ibuku
Karena aku juga sangat rapuh, seperti ibuku
“jadikanlah dia bidadari surgamu kelak, berada di sisimu dalam keadaan sebaik-baik wanita. Jadikanlah dia wanita yang dicemburui oleh para bidadari surga saat ini.”
Atau ada sesuatu yang lain dari pemahamanku ini Ya Allah, yang maha tahu semuanya ?

Ya Allah..
Aku selalu berdo’a untuknya setelah sholat
Tapi Ya Allah, tuluskah aku dalam berdo’a ?
Apakah aku mendoakannya karena berharap dia jodohku, atau hanya berdoa saja ?

Ya Allah..
Aku berlindung kepadaMu dari perasaan yang terkadang tidak tulus yang menyesatkan
Ya Allah..
Saat aku bilang ingin dia bahagia, apakah itu benar ?
Atau doaku yang sebenarnya adalah ingin dia bahagia saat bersamaku saja ?
Kalau aku benar-benar ingin dia bahagia, bukankah melihat senyumnya saja sudah cukup ?
Tanpa peduli untuk siapa senyum itu ?
Namun kenapa jika membayangkan dia tersenyum untuk orang lain yang bukan diriku, sambil mengeluarkan tatapan penuh binar kebahagiaan, semuanya terasa absurd ?
Aku tak tahu, rasa absurd yang… semacam sesak di dada
Sakit !!

Ya Allah..
Yang maha menyembuhkan rasa sakit
Terimakasih atas perhatianmu padaku ya Allah
Setiap cobaan dariMu membuat aku sakit, sengsara, dan galau
Tapi bukankah itu bukti bahwa Engkau selalu memperhatikanku Ya Allah ?
Ya, Engkau selalu memperhatikanku :')

Tidak ada komentar :

Posting Komentar