Kamis, 28 November 2013

Senyummu meluluhkan kebencianku

Entah postingan pagi ini terkesan curhatan galau atau tidak, aku tidak peduli. Aku  hanya ingin berbagi, tentang senyum manis seorang pria tampan. Senyum yang membiarkan angin tetap berhembus lembut menerpa wajahku, namun membuat mata memicing. Bukan, bukan karena takut, hanya saja senyumnya begitu menawan, bagaikan ganja yang membawa kita terbang ke nafsu pribadi kita.

Aku tak tahu, sampai kapan senyum itu akan terjaga manis di bibirnya. Bahkan kadang, senyum itu enggan datang. Di saat semua serba salah, di saat dada yang sesak tak dapat menahan ronta hati yang merasa dicurangi, senyum itu hilang. Namun, pada akhirnya, waktu berhasil membawa senyum itu kembali ke tempatnya. Kembali ke wajah tampan nan menggoda itu.

Ah, seandainya hanya aku yang engkau beri senyum itu, pasti dunia pun iri. Sayangnya, aku belum layak mendapat senyummu, aku bukan siapa-siapa. Aku hanya orang yang secara semena-mena mengaku kau adalah milikku, sedang pada kenyataannya ? Engkau masih milik orang lain.
Tapi tak masalah, selama aku bisa melihat senyummu..

Kadangkala aku benci dengan segala yang berputar di sekitarku. Kadangkala aku resah dengan jalan yang menantiku di depan. Bahkan, kadangkala aku lupa siapa aku sebenarnya. Tapi senyummu, meluluhkan kebencianku.

Hai kau yang di sana, aku bahagia melihat senyummu pagi ini. Tak masalah walau hanya sekedar lewat sms, senyummu telah membuat hatiku meleleh dalam fase yang paling indah.
Terimakasih untuk senyummu pagi ini ?

Thanks God You made her. I know You do love her much more than i did, but still, i beg You to keep her save…

Tidak ada komentar :

Posting Komentar