Sabtu, 30 November 2013

Tentang Mimpi

Seberapa besar kamu percaya pada mimpi-mimpimu ?
Pasti kau memiliki mimpi bukan ?
Entah itu mimpi untuk menaklukkan dunia
Menjadi orang terhebat di dunia
Atau bahkan sekedar mimpi untuk menyelesaikan jenjang pendidikan
Kau memilikinya, dan kau selalu tersenyum sendiri saat membayangkannya

Mimpi, adalah bayangan yang membuat kau menikmati hidup ini
Merasa memiliki sesuatu untuk kamu kejar
Walaupun kadangkala, ada perasaan takut dari dalam diri
Ya, kadangkala kita takut untuk meraih mimpi itu.

Bisa jadi kita takut karena kita merasa tidak dapat meraihnya
Bisa jadi kita takut karena merasa diri kita tak pantas untuk meraihnya
Bahkan, bisa jadi, kita takut apabila kita meraihnya, kita tak akan punya sesuatu lagi untuk dikejar di dalam hidup kita
Namun seberapapun takutnya kita pada mimpi itu
Tetap saja, mimpi itu terus mendatangi kita
Mimpi itu akan menyapa kita
Memaksa kita untuk tersenyum saat berpapasan dengannya
Dan tak jarang, membuat kita berlari lebih cepat untuk kembali melihatnya
Seberapapun kamu mencoba, mimpi akan selalu membuatmu bergerak
Ya, mimpi membuat kita terus bergerak, bahkan di saat kita tidak tahu untuk apa bergerak.

Lalu, apa kabar mimpimu hari ini ?
Masihkah kamu pandang dengan tatapan optimis ?
Ataukah hanya sekedar membuatmu tertunduk menyesali masa lalu ?
Masa lalu yang membuatmu menyerah menggapai mimpi itu

Tapi percayalah..
Seberapa pun besarnya usahamu untuk menyerah pada mimpimu
Keinginan itu tidak akan pernah padam
Hasrat yang kamu miliki akan terus menghantuimu
Membuatmu selalu membayangkan mimpi itu
Membayangkan saat kau berhasil meraihnya.

Jadi tunggu apa lagi ?
Mengapa kamu tak segera bergegas menjemput mimpimu ?
Mimpi, tidak akan pernah memberikan kata ‘terlambat’ untukmu
Selama kau percaya pada mimpimu.

Kamis, 28 November 2013

Senyummu meluluhkan kebencianku

Entah postingan pagi ini terkesan curhatan galau atau tidak, aku tidak peduli. Aku  hanya ingin berbagi, tentang senyum manis seorang pria tampan. Senyum yang membiarkan angin tetap berhembus lembut menerpa wajahku, namun membuat mata memicing. Bukan, bukan karena takut, hanya saja senyumnya begitu menawan, bagaikan ganja yang membawa kita terbang ke nafsu pribadi kita.

Aku tak tahu, sampai kapan senyum itu akan terjaga manis di bibirnya. Bahkan kadang, senyum itu enggan datang. Di saat semua serba salah, di saat dada yang sesak tak dapat menahan ronta hati yang merasa dicurangi, senyum itu hilang. Namun, pada akhirnya, waktu berhasil membawa senyum itu kembali ke tempatnya. Kembali ke wajah tampan nan menggoda itu.

Ah, seandainya hanya aku yang engkau beri senyum itu, pasti dunia pun iri. Sayangnya, aku belum layak mendapat senyummu, aku bukan siapa-siapa. Aku hanya orang yang secara semena-mena mengaku kau adalah milikku, sedang pada kenyataannya ? Engkau masih milik orang lain.
Tapi tak masalah, selama aku bisa melihat senyummu..

Kadangkala aku benci dengan segala yang berputar di sekitarku. Kadangkala aku resah dengan jalan yang menantiku di depan. Bahkan, kadangkala aku lupa siapa aku sebenarnya. Tapi senyummu, meluluhkan kebencianku.

Hai kau yang di sana, aku bahagia melihat senyummu pagi ini. Tak masalah walau hanya sekedar lewat sms, senyummu telah membuat hatiku meleleh dalam fase yang paling indah.
Terimakasih untuk senyummu pagi ini ?

Thanks God You made her. I know You do love her much more than i did, but still, i beg You to keep her save…

Senin, 25 November 2013

About You

Aku bahagia bila engkau bahagia bersamaku
Aku sakit bila engkau bahagia dengan yang lain
Tapi, jauh lebih sakit saat melihatmu tidak bahagia..
 
Udah sih, cuma itu doang, gak mau nulis apa-apa lagi. Semoga cepet sembuh hati ?

Ini masalah hati !

Ini masalah hati..
 

Aku memberanikan diri datang kesana untuk sekian kalinya
Berharap hatiku akan baik-baik saja

Tapi ternyata aku sanggup mengacaukan hidupku dengan seketika.

Pertahananku tak cukup kuat
Meski sudah dibangun dengan seribu kata-kata yang menguatkan
Dan perasaan yang terus saja dibesar-besarkan

Hari ini aku pasrah
Toh ketakutan memang harus dihadapi kan ?

Tidak adil !
Yang itu kini begitu menyakitkan
Aku meronta dalam hati
Kenapa harus aku ?
Ingin kuberhentikan semua yang membuatku hampir gila ini
Tapi semua terlanjur berjalan dengan arus yang tak dapat dihentikan

Ini masalah hati..

Lalu aku jadi benci.
Benci sebenci bencinya.
Bukan pada kamu.
Bukan pada keadaan.

Seperti biasa.. aku benci diriku !!

Sebagian merasa terlalu lemah
Sebagian lagi merasa terlalu arogan
Begitu memaksakan ketidakmampuan

Ini masalah hati..

Aku buru-buru menghindari keramaian
Tanpa peduli lagi apa yang terjadi di sekitar
Hingga tiba ditempat yang benar-benar sendiri

Sepi..
Tangisan ini pecah
Entah menangisi kebodohan, ketegaran atau kelemahannya
Akupun tak mengerti

Yang aku tahu
Sakit
Dan nyeri !

Bodoh !

Perih !

Lalu kamu datang, kamu memang selalu mampu
meredam tangis
Menghapus luka
Mengganti dengan senyum

Senyum meski pipiku masih basah dengan tangis

Ini masalah hati.

menyedihkan :'(

Aku hanyut dalam ribuan kata-kata yang tak mampu lagi keluar
Tertahan oleh aturan-aturan
Dan ketakutan bodoh akan persepsi lain

Merdeka..
Tapi tak bebas !

Terkekang..
Bahkan lebih parah !
Terpenjara dalam menara pertahanan diri

menyedihkan :'(


Dunia kecilku

Duniaku hampa dan penuh keraguan
Membuatku merasa resah tak karuan
Walaupun aku hidup didunia yang tak berperasaan

Duniaku hampa dan penuh keraguan
Membuatku selalu gugup dan diacuhkan
Walaupun aku hidup di tengah impian

Duniaku hampa dan penuh keraguan
Jauh dari kebencian
Tetapi tidak pula dekat dengan kebahagiaan
Semuanya berjalan dengan damai dan aman

Mungkin diluar sana begitu banyak kematian akibat peperangan
Tapi tidak dengan duniaku
Dunia keciku :(

emmm --"



Ngomong-ngomong, bosen banget yaaaa ?
Akhir-akhir ini blog saya dipenuhi sama curhatan sampah saya
Setelah saya baca-baca semuanya

Ternyata saya ini tipe yang self center juga
Hobinya ngomongin diri sendiri (contohnya kalimat ini)

Yaudah yuk kita ngomongin orang lain

ehh gak boleh juga yaa ?
trus ngomongin sapa dong ! :'(

Minggu, 24 November 2013

Curhat dan semacamnya



Ya Allah..
Hari ini aku sadar, betapa lemahnya diriku, dan betapa hebatnya diriMu
Aku bukannya tidak tahu dulu-dulunya, hanya saja, sekarang ini semua terasa lebih  nyata
Dulu aku merasa lebih kuat, hebat, dan bertenaga. Namun sekarang semuanya terkesan sirna dan hampa
Ya Allah, aku lemah

Ya Allah..
Kamu adalah yang maha memiliki
Kamu memiliki langit, bumi, laut, bahkan sampai tiap tetes darah manusia
Sedangkan aku ?
Memiliki hati yang sabar saja sudah susah untuk menahannya
Aku ingin terus memelihara hati yang sabar itu, namun semakin sabar kurasa, semakin sakit kurasa pula
Aku memang tidak sekuat diriMu, yang maha sabar dan maha memaafkan
Memaafkan ? 
Ya, aku kadang bisa, namun aku tak tahu seberapa tulus aku dalam kata maaf itu, mwhehe

Ya Allah..
Engkau maha memiliki, bahkan hati yang dapat berubah-ubah pun tidak akan bergeming tanpa ijin dariMu
Karena itulah, Engkau pasti tahu, sebesar apa sebenarnya rasa cintaku
Apakah aku tulus ?
Apakah aku benar-benar cinta, atau hanya emosi sesaat yang terus kupelihara saja ?
Karena Engkau pasti tahu, aku bukan orang yang mudah melepaskan
Saat sesuatu sudah kudapatkan, akan kusyukuri itu 
Makanya, banyak barang-barang dirumahku yang menurut orang sudah seharusnya dibuang, namun tidak dibuang
Karena aku terlalu mencintai barang-barang itu

Ya Allah..
Engkau pasti lebih mengenal ibuku daripada aku
Engkau pasti juga tahu, betapa rapuhnya beliau, betapa kecilnya hati beliau
Ya, hati beliau kecil, dan beliau mudah menangis, menangis di hadapanMu Ya Allah..
Dan Engkau pasti tahu,  bahwa ternyata aku benar-benar anak dari ibuku
Karena aku juga sangat rapuh, seperti ibuku
“jadikanlah dia bidadari surgamu kelak, berada di sisimu dalam keadaan sebaik-baik wanita. Jadikanlah dia wanita yang dicemburui oleh para bidadari surga saat ini.”
Atau ada sesuatu yang lain dari pemahamanku ini Ya Allah, yang maha tahu semuanya ?

Ya Allah..
Aku selalu berdo’a untuknya setelah sholat
Tapi Ya Allah, tuluskah aku dalam berdo’a ?
Apakah aku mendoakannya karena berharap dia jodohku, atau hanya berdoa saja ?

Ya Allah..
Aku berlindung kepadaMu dari perasaan yang terkadang tidak tulus yang menyesatkan
Ya Allah..
Saat aku bilang ingin dia bahagia, apakah itu benar ?
Atau doaku yang sebenarnya adalah ingin dia bahagia saat bersamaku saja ?
Kalau aku benar-benar ingin dia bahagia, bukankah melihat senyumnya saja sudah cukup ?
Tanpa peduli untuk siapa senyum itu ?
Namun kenapa jika membayangkan dia tersenyum untuk orang lain yang bukan diriku, sambil mengeluarkan tatapan penuh binar kebahagiaan, semuanya terasa absurd ?
Aku tak tahu, rasa absurd yang… semacam sesak di dada
Sakit !!

Ya Allah..
Yang maha menyembuhkan rasa sakit
Terimakasih atas perhatianmu padaku ya Allah
Setiap cobaan dariMu membuat aku sakit, sengsara, dan galau
Tapi bukankah itu bukti bahwa Engkau selalu memperhatikanku Ya Allah ?
Ya, Engkau selalu memperhatikanku :')

Selamat Ulang Tahun, Kamu \m/



Pagi ini, mendung kembali datang. Aku dan keseharianku sudah semakin terbiasa dengan ketidakbiasaan cuaca ini. Kadang aku harus menerjang hujan dengan mantolku yang sudah compang-camping, kadang aku harus berpeluh keringat menghadapi panasnya sinar matahari yang menyengat tubuhku.
Hari ini sama seperti hari-hari biasa. Tidak ada yang spesial. Kecuali fakta bahwa kamu sedang berulang tahun hari ini. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku berusaha… menjadikan hari ini sebagai hari yang biasa. Tapi, aku tetap tak mampu. Jika semesta mengijinkan, biarlah aku menuliskan puisi murahan ini. :) 


Selamat Ulang Tahun, Kamu…

Selamat ulang tahun, kamu…
Di hari yang muram ini
 Hari di mana mendung sudah menyambut di pagi hari
Hari yang penuh dengan awan mendung

Selamat ulang tahun, kamu…
Di hari yang aku yakin kamu banyak tersenyum
Di mana ucapan penuh kasih dari teman-temanmu menyambutmu
Banyak yang memujimu, mendoakanmu, dan berharap yang terbaik untukmu
Kamu pantas mendapatkan itu semua

Selamat ulang tahun, kamu…
Di hari yang akan selalu kamu kenang
 Usia baru, perjuangan baru,
dan..
 lembaran cinta tertentu
Aku kenal kamu, aku tahu kamu, dan aku mengertimu,
melihat wajahmu, aku tahu apa yang kamu rasakan
Kamu bahagia
dan bukankah itu sudah lebih dari cukup untukku ?
Kebahagiaanmu, senyummu, pancaranmu
dengan atau tanpa aku
adalah kebahagiaan pula untukku
Itulah yang kukatakan padamu dulu,
sekarang, aku tahu betapa sulitnya kata-kataku itu
tapi aku berhasil melakukannya
Ya, aku bahagia melihatmu bahagia

Selamat ulang tahun, kamu…
tetaplah bahagia, dan kejarlah cita-citamu
ukir senyummu saat berada di puncak dunia
Selamat ulang tahun ke 21 tahun
\m/
Haha, iya aku tahu puisinya tidak puitis sama sekali. Toh, aku memang bukan orang yang terlalu puitis, aku hanya dramatis. Tapi, semoga kamu membacanya dengan sesekali menyunggingkan senyum. :)